Powered By Blogger

Minggu, 27 November 2011

AKHLAK



     Pengertian Akhlak   
Menurut bahasa ialah budi pekerti atau etika dan moral. Sedangkan menurut istilah budi pekerti ialah perpaduan dari hasil ratio dan rasa yang bermanifestasi pada karasa dan tingkah laku manusia.
Menurut Ibnu Maskawih akhlak adalah keadaan gerak jiwa yang mendorong kea rah melakukan perbuatan dengan tidak menghajatkan pikiran.
Imam al-Ghazali berpendapat bahwa akhlak adalah suatu sifat yang tetap pada jiwa, yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak membutuhkan kepada pikiran.

     Ruang Lingkup Akhlak Islami
Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempat tempat yang pentig sekali, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan bangsa. Apabila baik akhlaknya akan sejahteralah lahir batinnya, akan tetap apabila akhlaknya buruk maka rusaklah lahir dan batinnya. Akhlak bukan hanya sekedar sopan santun, tata karma yang bersifa lahiriyah dari seseorang terhadap orang lain, melainkan lebih dari itu. 
Manusia terdiri dari unsur jasmani dan rohani. Dalam kehidupannya ada masalah lahiriyah, material, batiniyah dan spiritual. Jasmani dapat hancur dan mati, tetapi rohani apabila meninggalkan jasmani tetap hidup di dalamnya.
Oleh karena itu, kebahagiaan dan kemuliaan bukan terletak pada maetri saja, melinakn terletak pada jiwa yang baik.

       Akhlak Manusia kepada Allah
Kewajiban manusia kepada Khaliknya adalah bagian dari rangkaian hak dan kewajiban manusia dalam hidupnya sebagai suatu yang wujud dan yang maujud. Di dalam hidupnya manusia tidak lepas dari adanya hubungan dan ketergantungan. Adanya hubungan ini menyebabkan adanya hak dan kewajiban. Ketergantungan manusia kepada Allah seperti firman Allah:

Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (al-Ikhlas:2)

Kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat, tergantung kepada izin dan iradah Allah. Dan untuk itu Allah memberikan ketentuan-ketentuan agar manusia dapat mencapainya. Maka untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat itu dengan sendirinya kita harus mengikuti ketentuan-ketentuan dari Allah SWT. Perincian ini adalah merupaka masalah-masalah penting dalam beriman dan beramal saleh, yang lebih diperinci lagi dalam ayat-ayat lain dan dijelaskan oleh Rasulullah dalam hadits baik mengenai iman ataupun mengenai amal  saleh dalam hubungan kepada Allah, terhadap sesame makhluk dan terhadap dirinya sendiri. Kesemuanya itu adalah dalam rangka ibadah kepada Allah SWT memenuhi kewajiban manusia terhadap Khaliknya, yaitu mentauhidkan Allah dan beribadah kepada Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar