Powered By Blogger

Rabu, 29 Februari 2012

Jangan lah menduakan cintamu kepada Allah SWT



Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Bagaimana perasaan kita ketika mendapati sms mesra atau romantis dari orang lain di ponsel kekasih kita sendiri?. Apalagi bila kita sudah memiliki ikatan atau tali pertunangan." Hmmm........ Bisa bermasalah tuh nantinya, atau Apakah kita oke-oke saja ? Cool-cool saja...? Bagaimana pula dengan yang sudah menjadi pasangan atau pendamping hidup, lalu tidak sengaja membaca SMS mesra atau romantis yang ada di ponsel pasangan kita?. Makin bermasalah kan?.

Demikian juga dengan Allah SWT. Bagaimana mungkin Dia tidak akan marah bila cintanya diduakan ! Kalau kita mencoba coba menduakan cinta kepada Allah SWT, maka Allah SWT berjanji akan meninggalkan kita dan tidak akan memberkahi segala aktivitas serta usaha kita. Bisa bisa kita juga "ditampar" oleh Allah. Betapa sakitnya kan, bila sampai kita "ditampar" oleh Allah SWT. Nggak kebayang deh...Naudzubilla mindzalik.

Kenapa? Karena Allah SWT itu Maha Sempurna. Dengan menduakan Allah SWT, sama saja kita tidak mengakui lagi kemahasempurnaan Allah SWT.

Contoh sederhana sobat.....? : 
Jika kita memiliki seorang kekasih yang selalu kita puji kesempurnaannya, tapi kemudian diam diam kita memiliki other woman atau other man, apa itu artinya kita tidak sedang melecehkan dia ? Dengan berbuat demikian, kita sebenarnya sedang mengatakan bahwa yang lain lebih baik dari yang sudah kita miliki. Bukankah begitu?

Senin, 16 Januari 2012

INOVASI DALAM ORGANISASI


 A.    Tipe Keputusan Inovasi
Tipe keputusan inovasi ada 3 macam, yaitu:
  1. Keputusan inovasi boleh memilih, pilihan itu untuk mengadopsi atau menolak suatu inovasi yang dilakukan oleh seorang individu tidak tergantung pada keputusan dari para anggota lainnya dari suatu sistem.
  2. Keputusan inovasi kolektif, pilihan untuk mengadopsi atau menolak suatu inovasi yang telah dibuat melalui konsensus di kalangan para anggota suatu sistem.
  3. Keputusan inovasi otoritas, pilihan untuk mengadopsi atau menolak suatu inovasi yang telah dibuat oleh (secara relatif) segelintir orang-orang dalam suatu sistem yang memiliki kekuasaan, status atau keahlian teknik.

B.     Organisasi
Organisasi adalah suatu sistem yang stabil terdiri dari individu-individu yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama melalui hirarki pangkat dan suatu pembagian pekerjaan (Rogers, 1976: 26). Organisasi dibentuk untuk menangani tugas rutin dan untuk meminjamkan stabilitas kepada hubungan manusia.
Adapun struktur organisasi yang stabil diperoleh melalui beberapa hal yaitu:
  1. Adanya tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu.
  2. Perincian tugas.
Tugas organisasi didistribusikan di antara fungsi-fungsi yang belum rinci dan posisi yang beraneka ragam sebagai peran atau kewajiban yang ditentukan. Suatu peran adalah seperangkat aktivitas yang akan dilaksanakan oleh individu yang menduduki posisi tertentu. Posisi merupakan kotak-kotak dalam satu peta organisasi; untuk setiap posisi terdapat suatu peran yang telah diatur terlebih dahulu.

  1. Struktur otoritas
Dalam suatu organisasi terdapat struktur yang berjenjang di mana masing-masing bagian atau jenjang bertanggung jawab kepada atasannya.
  1. Kebiasaan dan peraturan
Umumnya bagian atau pejabat tertentu memiliki wewenang tentang sesuatu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
  1. Pola-pola informal
Setiap organisasi formal ditandai oleh berbagai jenis praktek / kebiasaan, norma-norma dan hubungan-hubungan sosial yang informal di kalangan para anggotanya. Praktek informal seperti ini muncul dalam waktu dan mewakili suatu bagian penting dari setiap organisasi.

C.    Kekurangan Inovasi Organisasi
Beberapa kekurangan studi keinovasian organisasi:
  1. Studi keinovasian organisasi menemukan hubungan yang agak rendah antara variabel bebas yang telah diselidiki dengan variabel terikat dari keinovasian.
  2. Salah satu masalah yang mengganggu dari studi keinovasian organisasi adalah sampai di mana memadainya data yang disediakan oleh kepala eksekutif yang mewakili tingkah laku inovasi dari para anggota yang penting dari organisasi itu.

D.    Tahapan Proses Inovasi Organisasi
Tahapan-tahapan dalam proses inovasi organisasi adalah sebagai berikut:
  1. Inisiasi, yaitu tahap pengumpulan informasi, konseptualisasi, perencanaan untuk mengadopsi inovasi, dan membawa keputusan untuk mengadopsi. Tahapan inisiasi ini mencakup dua macam yaitu:
(1)   Menetapkan agenda, berisi masalah umum organisasi yang dapat menciptakan suatu kebutuhan yang terlihat untuk suatu inovasi, ditetapkan lingkungan diselidiki untuk memperoleh inovasi yang mempunyai nilai potensial bagi organisasi.
(2)   Menjodohkan, yaitu suatu masalah dari agenda organisasi dipertimbangkan bersama-sama dengan suatu inovasi, dan kesesuaian antara keduanya direncanakan dan dirancang.
  1. Implementasi yang berisi semua peristiwa, aktivitas dari keputusan yang terlibat dalam menempatkan suatu inovasi ke dalam pemakaian. Bagian ini mencakup tiga langkah yaitu:
(3)    Mendefinisikan kembali / membangun kembali; tahapan ini ada dua kegiatan:
a.       Inovasi dimodifikasi dan ditata kembali untuk disesuaikan dengan situasi organisasi tertentu dan masalahnya yang terlihat, dan
b.      Struktur organisasi sosial yang berhubungan langsung dengan inovasi diganti untuk disesuaikan dengan inovasi itu.
(4)    Menjelaskan yaitu hubungan antara inovasi dan organisasi didefinisikan lebih jelas ketika inovasi ditempatkan ke dalam pemakaian yang sepenuhnya dan yang teratur.
(5)    Membiasakan / pembiasaan yaitu inovasi kesudahannya kehilangan identitasnya yang terpisah dan menjadi suatu unsur dalam aktivitas organisasi yang sedang berlangsung.

E.     Kesimpulan
Inovasi dalam organisasi adalah pembaharuan dalam satu sistem stabil dari beberapa individu yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Pembaharuan ini melalui 5 tahapan yaitu menetapkan agenda, menjodohkan, mendefinisikan, menjelaskan dan membiasakan / pembiasaan.

Jumat, 13 Januari 2012

Membangun Jiwa Mandiri

          Kehormatan dan kemuliaan yang sebenarnya adalah ketika hati kita bebas dari bergantung kepada selain Allah SWT. Perjuangan kita untuk menjaga harga diri dari meminta-minta kepada selain Allah adalah bukti kemuliaan kita. Jiwa mandiri adalah kunci harga diri.
Satu hal yang telah hilang dari bangsa kita adalah harga diri. Betapa kita sangat bergantung kepada negara lain untuk pinjaman dan investasi. Tak aneh bila negara kita memiliki banyak utang sehingga mudah dipermainkan oleh negara yang meminjami utang tersebut.
          
            Mengapa semua ini terjadi? Jawabnya, sebagian besar kita terlalu sibuk membangun aksesoris duniawi yang dianggap serba berharga. Kita tidak sibuk membangun harga diri. Tidak mengherankan apabila ada orang yang jabatannya tinggi, tapi perbuatannya rendah dan nista. Atau ada yang hartanya banyak, tapi jiwanya miskin. Kita terlalu menganggap topeng dunia sebagai sumber kemuliaan dan harga diri.
          
          Sudah menjadi keniscayaan, setiap kita bergantung kepada selain Allah, pasti kita akan takut kalau sandaran itu diambil orang. Bila kita dengan sepenuh hati bergantung kepada Allah SWT, maka yakinlah bahwa Allah tidak akan mengabaikan orang yang bersungguh-sungguh berharap kepada-Nya. Dalam sebuah hadis qudsi, Allah SWT berfirman, "Apabila seorang hamba-Ku mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari. Apabila ia mendekati-Ku satu jengkal, maka Aku akan mendekatinya satu hasta".

           Dari sini jelas bahwa kehormatan dan kemuliaan yang sebenarnya adalah ketika hati kita bebas dari bergantung kepada selain Allah. Perjuangan kita untuk menjaga harga diri dengan tidak meminta-minta kepada selain Allah adalah bukti kemuliaan sejati. Jiwa mandiri adalah kunci harga diri. Orang yang mandiri, hidupnya akan bebas dan merdeka.
           Keuntungan lain dari sikap mandiri adalah tumbuhnya rasa percaya diri. Kemandirian akan sumber kekuatan dan vitalitas dalam perjuangan. Orang yang percaya diri bisa melakukan pekerjaan jauh lebih banyak, kata-katanya jauh lebih bermakna, dan waktunya akan jauh lebih efektif daripada orang selalu bergantung kepada orang lain.
Intinya, kemandirian bukan untuk berbangga diri, tapi harus membuat kita lebih memiliki harga diri, bisa berprestasi, dan tidak membuat kita tinggi hati. Wallahu `alam bish-shawab.



*Penulis. Intan Hidayat

Senin, 19 Desember 2011

MULIA KARENA LIDAH YANG TERJAGA


MULIA KARENA LIDAH YANG TERJAGA

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ...

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.

Pembaca yang terhormat..

Allah Ta’ala berfirman,

مَا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
"Tiada suatu ucapan pun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." (Qaf: 18).
Sesungguhnya lisan merupakan salah satu nikmat Allah yang amat besar dan salah satu ciptaan Allah yang menakjubkan. Ben-tuknya kecil, namun perannya besar dalam ketaatan dan kemak-siatan. Bahkan kekufuran dan keimanan tidak bisa diketahui dengan jelas kecuali dengan persaksian lisan, padahal keduanya merupa-kan puncak dari ketaatan dan kemaksiatan.

Pembaca yang kami muliakam........
Lisan merupakan salah satu ayat-ayat Allah. Allah berfirman,

وَلِسَاناً وَشَفَتَيْنِ وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ
"lidah dan dua buah bibir. Dan kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan." (Al-balad: 9-10).

Pembaca  yang berbahagia
Apa peran lisan
Lisan adalah raja atas semua anggota tubuh. Semua tunduk dan patuh kepadanya. Jika ia lurus, niscaya semua anggota tubuh ikut lurus. Jika ia bengkok, maka bengkoklah semua anggota tubuh.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الْأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللِّسَانَ فَتَقُوْلُ: اِتَّقِ اللهَ فِيْنَا فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ فَإِنِ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا وَإِنِ اعْوَجَجْتَ اِعْوَجَجْنَا
.
"Apabila anak cucu adam masuk waktu pagi hari, maka seluruh anggota badan tunduk kepada lisan, seraya berkata, 'bertakwalah kepada Allah dalam menjaga hak-hak kami, karena kami mengikuti-mu, apabila kamu lurus, maka kami pun lurus, dan apabila kamu bengkok, maka kami pun bengkok'." (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad).
Seorang manusia bisa masuk surga disebabkan lisannya. Apa-bila benar lisannya, maka dia akan mendapatkan pahala, dan seba-liknya bila salah maka dia mendapatkan dosa. Lisan manusia bisa mewujudkan dzikir, tasbih, dan tahlil, atau membaca al-qur`an, atau ucapan amar ma'ruf nahi munkar, berbuat baik kepada manu-sia, dan mengajak mereka kepada kebaikan. Lisan adalah salah satu nikmat Allah jika dipergunakan oleh hamba untuk kebaikan, petunjuk, dan keshalihan.

Pembaca Yang Budiman
Menjaga lisan
Lisan memang senang mengembara ke tempat yang tak bertujuan, lahannya luas tiada terbatas dan bertepi. Ia memiliki peran yang besar di dalam lahan kebajikan, dan juga di dalam keburu-kan. Maka barangsiapa yang mengumbar lisannya dengan bebas dan tidak mau mengendalikannya, maka setan akan menggiring-nya ke dalam segala sesuatu yang dia ucapkan. Lalu menyeretnya ke jurang kehancuran, dan selanjutnya jatuh ke dalam kebinasaan.
Tidak seorang pun dapat selamat dari tergelincirnya lisan kecuali orang yang mau mengendalikannya dengan tali kekang syariat, sehingga lisannya tidak mengucapkan kecuali sesuatu yang memberi manfaat di dunia dan akhirat.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِالله وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
.
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hen-daklah dia berkata baik atau diam." (HR. Al-bukhari dan muslim).

Larangan Ghibah
Ketahuilah bahwa ghibah termasuk perbuatan yang paling buruk dan paling tersebar di antara manusia, sehingga mereka tidak selamat darinya melainkan hanya segelintir orang saja. Batasan ghibah yaitu engkau memperbincangkan saudaramu dengan sesuatu yang jika hal itu didengar atau sampai ke telinganya, maka dia merasa tidak senang, baik itu mengenai badan, nasab, perilaku, perbuatan, ucapan atau dalam urusan agamanya, bahkan sampai pakaian yang dia kenakan, rumah tinggal, dan kendaraannya.
Dan rasulullah shallAllahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لَمَّا عُرِجَ بِيْ مَرَرْتُ بِقَوْمٍ لَهُمْ أَظْفَارٌ مِنْ نُحَاسٍ يَخْمِشُوْنَ وُجُوْهَهُمْ وَصُدُوْرَهُمْ فَقُلْتُ: مَنْ ؤُلاَءِ يَا جِبْرِيْلُ؟ قَالَ: ؤُلاَءِ الَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ لُحُوْمَ النَّاسِ وَيَقَعُوْنَ فِي أَعْرَاضِهِمْ
.
"ketika saya diangkat (pada peristiwa isra' mi'raj), maka saya me-lewati kaum yang memiliki kuku dari tembaga. Mereka mencakar wajah dan dada mereka. Saya bertanya, 'siapakah mereka wahai jibril?' jibril menjawab, 'mereka adalah kaum yang memakan daging manusia (maksudnya melakukan ghibah), dan merusak kehormatan mereka'." (HR. Abu dawud).
Dalam hadits ini digambarkan dengan jelas bahwa Allah q menghukum orang yang melakukan ghibah. Mereka digambarkan sebagai orang yang memakan daging manusia. Di akhirat nanti, mereka mencakar wajah dan dada mereka.

Pembaca Rokhimakumullah,,,,
Hukum ghibah adalah haram berdasarkan ijma' kaum muslimin. Dan telah jelas dalil-dalil yang sharih tentang keharamannya dari al-kitab, as-sunnah dan ijma'.
Allah ta’ala berfirman,

وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضاً
"Janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain." (Al-Hujurat :12).
Dia juga berfirman,

وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ
"kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela." (Al-Humazah: 1).
Al-humazah bermakna, orang yang mengumpat manusia dan dia menyakiti mereka dengan ketidakhadiran mereka, sedangkan al-lumazah bermakna orang yang mencela manusia dan menyakiti mereka dengan kehadiran mereka. Dan mungkin al-humazah ada-lah orang yang menyakiti manusia dengan perkataannya, sedangkan al-lumazah adalah orang yang menyakiti mereka dengan per-buatan dan tindak-tanduknya, dan dalam riwayat lain dikatakan maknanya adalah selain hal tersebut yang masih mencakup makna-makna ini.
Dia juga berfirman,

هَمَّازٍ مَّشَّاء بِنَمِيمٍ
"yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah." (Al-Qalam: 11).

Anjuran bagi lisan untuk bertutur kata yang lembut
Kata-kata yang manis memang terbukti bisa menghipnotis manusia. Ia bisa menghanyutkan manusia dalam buaiannya. Pen-dapat ini bertitik tolak pada fitrah manusia yang selalu ingin dihargai atau bahkan dipuji. Tutur kata yang manis juga bisa memotivasi orang lain untuk berbuat baik dan meninggalkan perbuatan mungkar.
Sebuah kritikan yang tajam, namun dibungkus dengan tutur kata yang halus lebih bisa diterima oleh orang yang dikritik. Dan sebaliknya, penyampaian dakwah kebenaran secara vulgar dan kasar kepada umat manusia terkadang akan berakibat sebaliknya. Metode tersebut tidak hanya kurang efektif, bahkan bisa memunculkan sikap antipati dari objek dakwah. Allah memberikan dalam kelembutan sesuatu yang tidak diberikannya dalam kekerasan.
Inti dakwah islam adalah saling nasihat menasihati, nasihat bagi Allah, rasulullah, para pemimpin, dan kaum muslimin. Dalam sebuah hadits disebutkan, "tolonglah saudaramu yang zhalim dan dizhalimi." dan cara menolong saudara yang zhalim adalah menasihatinya agar tidak melakukan kezhaliman dan kemungkaran.
Rasulullah shallAllahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُوْنُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ وَلَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ.
"sesungguhnya kelembutan, tidaklah terdapat pada sesuatu melainkan ia akan menghiasinya, dan tidaklah ia terlepas dari sesuatu melainkan ia akan menodainya." (HR. Muslim).
Kami berharap mudah-mudahan Allah memberikan kita petunjuk untuk melaksanakan perintahnya dan melaksanakan kebaikan sesuai dengan syariat. Mudah-mudahan Allah menjadi-kan hari-hari kita penuh dengan amal shalih yang akan membawa kita kepada kebahagiaan dan ketenangan. Mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan hidayah pada segala urusan kita, khususnya dalam menjaga lisan kita dan memberikan petunjuk kepada kita se-mua dalam menapaki jalannya yang lurus, jalan orang-orang yang Allah berikan nikmat kepada mereka, jalan para nabi, orang-orang yang jujur, dan para syuhada, serta orang-orang yang shalih, bukan jalan orang-orang yang dimurkai dan bukan jalan orang-orang yang tersesat.

Minggu, 27 November 2011

Cara menghafal Al-Qur'an

Segala pujian hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya, dan para sahabat seluruhnya.
Keistimewaan metode ini adalah seseorang akan memperoleh kekuatan dan kemapanan hafalan serta dia akan cepat dalam menghafal sehingga dalam waktu yang singkat dia akan segera mengkhatamkan Al-Quran. Berikut kami akan paparkan metodenya beserta pencontohan dalam menghafal surah Al-Jumuah:
1. Bacalah ayat pertama sebanyak 20 kali.
2. Bacalah ayat kedua sebanyak 20 kali.
3. Bacalah ayat ketiga sebanyak 20 kali.
4. Bacalah ayat keempat sebanyak 20 kali
5. Keempat ayat di atas dari awal hingga akhir digabungkan dan dibaca ulang sebanyak 20 kali.
6. Bacalah ayat kelima sebanyak 20 kali.
7. Bacalah ayat keenam sebanyak 20 kali.
8. Bacalah ayat ketujuh sebanyak 20 kali.
9. Bacalah ayat kedelapan sebanyak 20 kali.
10. Keempat ayat (ayat 5-8) di atas dari awal hingga akhir digabungkan dan dibaca ulang sebanyak 20 kali.
11. Bacalah ayat pertama hingga ayat ke 8 sebanyak 20 kali untuk memantapkan hafalannya.

Demikian seterusnya pada setiap surah hingga selesai menghafal seluruh surah dalam Al-Quran. Jangan sampai kamu menghafal dalam sehari lebih dari seperdelapan juz, karena itu akan menyebabkan hafalanmu bertambah berat sehingga kamu tidak bisa menghafalnya.
JIKA AKU INGIN MENAMBAH HAFALAN PADA HARI BERIKUTNYA, BAGAIMANA CARANYA?
Jika kamu ingin menambah hafalan baru (halaman selanjutnya) pada hari berikutnya, maka sebelum kamu menambah dengan hafalan baru dengan metode yang aku sebutkan di atas, maka anda harus membaca hafalan lama (halaman sebelumnya) dari ayat pertama hingga ayat terakhir (muraja’ah) sebanyak 20 kali agar hafalan ayat-ayat sebelumnya tetap kokoh dan kuat dalam ingatanmu. Kemudian setelah mengulangi (muraja’ah) maka baru kamu bisa memulai hafalan baru dengan metode yang aku sebutkan di atas.
BAGAIMANA CARANYA AKU MENGGABUNGKAN ANTARA MENGULANG (MURAJA’AH) DENGAN MENAMBAH HAFALAN BARU?
Jangan sekali-kali kamu menambah hafalan Al-Qur`an tanpa mengulang hafalan yang sudah ada sebelumya. Hal itu karena jika kamu hanya terus-menerus melanjutkan menghafal Al-Qur’an hingga khatam tapi tanpa mengulanginya terlebih dahulu, lantas setelah khatam kamu baru mau mengulanginya dari awal, maka secara tidak disadari kamu telah banyak kehilangan hafalan yang pernah dihafal.
Oleh karena itu metode yang paling tepat dalam menghafal adalah dengan menggabungkan antara murajaah (mengulang) dan menambah hafalan baru. Bagilah isi Al-Qur`an menjadi tiga bagian,yang mana satu bagian berisi 10 juz. Jika dalam sehari kamu telah menghafal satu halaman maka ulangilah dalam sehari empat halaman yang telah dihafal sebelumnya hingga kamu menyelesaikan 10 juz. Jika kamu telah berhasil menyelesaikan 10 juz maka berhentilah menghafal selama satu bulan penuh dan isi dengan mengulang apa yang telah dihafal, dengan cara setiap hari kamu mengulangi (meraja’ah) sebanyak 8 halaman.
Setelah selesai satu bulan kamu mengulangi hafalan, sekarang mulailah kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, sambil kamu mengulangi setiap harinya 8 halaman hingga kamu bisa menyelesaikan hafalan 20 juz. Jika kamu telah menghafal 20 juz maka berhentilah menghafal selama 2 bulan untuk mengulangi hafalan 20 juz, dimana setiap hari kamu harus mengulang (meraja’ah) sebanyak 8 halaman. Jika sudah mengulang selama dua bulan, maka mulailah kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, sambil kamu mengulangi setiap harinya 8 halaman hingga kamu bisa menyelesaikan seluruh Al-Qur’an.
Jika anda telah selesai menghafal semua isi Al-Qur`an, maka ulangilah 10 juz pertama secara tersendiri selama satu bulan, dimana setiap harinya kamu mengulang setengah juz. Kemudian pindahlah ke 10 juz berikutnya, juga diulang setengah juz ditambah 8 halaman dari sepuluh juz pertama setiap harinya. Kemudian pindahlah untuk mengulang 10 juz terakhir dari Al-Qur`an selama sebulan, dimana setiap harinya mengulang setengah juz ditambah 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.
BAGAIMANA CARA MERAJA’AH AL-QURAN (30 JUZ) SETELAH AKU MENYELESAIKAN METODE MURAJA’AH DI ATAS?Mulailah mengulangi Al-Qur’an secara keseluruhan dengan cara setiap harinya mengulang 2 juz, dengan mengulanginya 3 kali dalam sehari. Dengan demikian maka kamu akan bisa mengkhatamkan Al-Qur’an sekali setiap dua minggu.
Dengan metode seperti ini maka dalam jangka satu tahun (insya Allah) kamu telah mutqin (kokoh) dalam menghafal Al-Qur’an, dan lakukanlah cara ini selama satu tahun penuh.
APA YANG AKU LAKUKAN SETELAH MENGHAFAL AL-QUR’AN SELAMA SATU TAHUN?Setelah menguasai hafalan dan mengulangInya dengan itqan (mantap) selama satu tahun, hendaknya bacaan Al-Qur’an yang kamu baca setiap hari hingga akhir hayatmu adalah bacaan yang dilakukan oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- semasa hidup beliau. Beliau membagi isi Al-Qur`an menjadi tujuh bagian (dimana setiap harinya beliau membaca satu bagian tersebut), sehingga beliau mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam sepekan.
Aus bin Huzaifah -rahimahullah- berkata: Aku bertanya kepada para sahabat Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam-, “Bagaimana caranya kalian membagi Al-Qur`an untuk dibaca setiap hari?” Mereka menjawab:

نُحَزِّبُهُ ثَلَاثَ سُوَرٍ وَخَمْسَ سُوَرٍ وَسَبْعَ سُوَرٍ وَتِسْعَ سُوَرٍ وَإِحْدَى عَشْرَةَ سُورَةً وَثَلَاثَ عَشْرَةَ سُورَةً وَحِزْبَ الْمُفَصَّلِ مِنْ قَافْ حَتَّى يُخْتَمَ


“Kami membaginya menjadi (tujuh bagian yakni): Tiga surat, lima surat, tujuh surat, sembilan surat, sebelas surat, tiga belas surat, dan hizb al-mufashshal yaitu dari surat Qaf sampai akhir (mushaf).” 
(HR. Ahmad no. 15578).
Maksudnya:
-Hari pertama: Mereka membaca surat “al-fatihah” hingga akhir surat “an-nisa`”.
-Hari kedua: Dari surat “al-maidah” hingga akhir surat “at-taubah”..
-Hari ketiga: Dari surat “Yunus” hingga akhir surat “an-nahl”.
-Hari keempat: Dari surat “al-isra” hingga akhir surat “al-furqan”.
-Hari kelima: Dari surat “asy-syu’ara” hingga akhir surat “Yasin”.
-Hari keenam: Dari surat “ash-shaffat” hingga akhir surat “al-hujurat”.
-Hari ketujuh: Dari surat “qaaf” hingga akhir surat “an-nas”.
Para ulama menyingkat bacaan Al-Qur`an Nabi -shallallahu alaihi wasallam- ini menjadi kata: ”فَمِي بِشَوْقٍ“. Setiap huruf yang tersebut menjadi simbol dari awal surat yang dibaca oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- pada setiap harinya. Maka:
- Huruf “fa`” adalah simbol dari surat “al-fatihah”. Maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari pertama dimulai dari surah al-fatihah.
- Huruf “mim” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari kedua dimulai dari surah al-maidah.
- Huruf “ya`” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari ketiga dimulai dari surah Yunus.
- Huruf ”ba`” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari keempat dimulai dari surah Bani Israil yang juga dinamakan surah al-isra`.
- Huruf “syin” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari kelima dimulai dari surah asy-syu’ara`.
- Huruf “waw” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari keenam dimulai dari surah wash shaffat.
- Huruf “qaaf” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari ketujuh dimulai dari surah qaf hingga akhir muashaf yaitu surah an-nas.
Adapun pembagian hizib yang ada pada Al-Qur an sekarang, maka itu tidak lain adalah buatan Hajjaj bin Yusuf.
BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN ANTARA BACAAN YANG MUTASYABIH (AYAT YANG MIRIP) DALAM AL-QUR’AN?
Cara terbaik untuk membedakan antara dua ayat yang kelihatannya menurut kamu hampir sama (mutasyabih), adalah dengan cara membuka mushaf dan carilah kedua ayat tersebut. Lalu carilah perbedaan antara kedua ayat tersebut, cermatilah perbedaan tersebut, kemudian buatlah tanda/catatan (di dalam hatimu) yang bisa kamu jadikan sebagai tanda untuk membedakan antara keduanya. Kemudian, ketika kamu melakukan murajaah hafalan, maka perhatikanlah perbedaan tersebut secara berulang-ulang sampai kamu mutqin dalam mengingat perbedaan antara keduanya.
BEBERAPA KAIDAH DAN KETENTUAN DALAM MENGHAFAL AL-QUR`AN:
1- Kamu harus menghafal melalui bantuan seorang guru yang bisa membenarkan bacaanmu jika salah.
2- Hafalkanlah 2 halaman setiap hari: 1 halaman setelah subuh dan 1 halaman setelah ashar atau maghrib. Dengan metode seperti ini (insya Allah) kamu akan bisa menghafal Al-Qur`an secara mutqin dalam kurun waktu satu tahun. Tetapi jika kamu memperbanyak kapasitas hafalan setiap harinya maka kemampuan menghafalmu akan melemah.
3- Menghafallah mulai dari surat an-nas hingga surat al-baqarah karena hal itu lebih mudah. Tapi setelah kamu menghafal Al-Qur`an maka urutan meraja’ahmu dimulai dari Al-Baqarah sampai An-Nas.
4- Dalam menghafal hendaknya menggunakan satu mushaf saja (baik dalam cetakan maupun bentuknya), karena hal itu sangat membantu dalam menguatkan hafalan dan agar lebih cepat mengingat letak-letak ayatnya, ayat apa yang ada di akhir halaman ini dan ayat apa yang ada di awal halaman sebelahnya.
5- Setiap orang yang menghafal Al-Qur’an pada 2 tahun pertama biasanya apa yang telah dia hafal masih mudah hilang, dan masa ini disebut fase at-tajmi’ (pengumpulan hafalan). Karenanya janganlah kamu bersedih karena ada sebagian hafalanmu yang kamu lupa atau kamu banyak keliru dalam hafalan. Ini adalah fase yang sulit sebagai ujian bagimu, dan ini adalah fase rentan yang bisa menjadi pintu masuknya setan untuk menghentikan kamu dari menghafal Al-Qur`an. Tolaklah was-was tersebut dari dalam hatimu dan teruslah menghafal, karena dia (menghafal Al-Qur`an) merupakan perbendaharaan harta yang tidak diberikan kepada sembarang orang

AKHLAK



     Pengertian Akhlak   
Menurut bahasa ialah budi pekerti atau etika dan moral. Sedangkan menurut istilah budi pekerti ialah perpaduan dari hasil ratio dan rasa yang bermanifestasi pada karasa dan tingkah laku manusia.
Menurut Ibnu Maskawih akhlak adalah keadaan gerak jiwa yang mendorong kea rah melakukan perbuatan dengan tidak menghajatkan pikiran.
Imam al-Ghazali berpendapat bahwa akhlak adalah suatu sifat yang tetap pada jiwa, yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak membutuhkan kepada pikiran.

     Ruang Lingkup Akhlak Islami
Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempat tempat yang pentig sekali, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan bangsa. Apabila baik akhlaknya akan sejahteralah lahir batinnya, akan tetap apabila akhlaknya buruk maka rusaklah lahir dan batinnya. Akhlak bukan hanya sekedar sopan santun, tata karma yang bersifa lahiriyah dari seseorang terhadap orang lain, melainkan lebih dari itu. 
Manusia terdiri dari unsur jasmani dan rohani. Dalam kehidupannya ada masalah lahiriyah, material, batiniyah dan spiritual. Jasmani dapat hancur dan mati, tetapi rohani apabila meninggalkan jasmani tetap hidup di dalamnya.
Oleh karena itu, kebahagiaan dan kemuliaan bukan terletak pada maetri saja, melinakn terletak pada jiwa yang baik.

       Akhlak Manusia kepada Allah
Kewajiban manusia kepada Khaliknya adalah bagian dari rangkaian hak dan kewajiban manusia dalam hidupnya sebagai suatu yang wujud dan yang maujud. Di dalam hidupnya manusia tidak lepas dari adanya hubungan dan ketergantungan. Adanya hubungan ini menyebabkan adanya hak dan kewajiban. Ketergantungan manusia kepada Allah seperti firman Allah:

Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (al-Ikhlas:2)

Kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat, tergantung kepada izin dan iradah Allah. Dan untuk itu Allah memberikan ketentuan-ketentuan agar manusia dapat mencapainya. Maka untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat itu dengan sendirinya kita harus mengikuti ketentuan-ketentuan dari Allah SWT. Perincian ini adalah merupaka masalah-masalah penting dalam beriman dan beramal saleh, yang lebih diperinci lagi dalam ayat-ayat lain dan dijelaskan oleh Rasulullah dalam hadits baik mengenai iman ataupun mengenai amal  saleh dalam hubungan kepada Allah, terhadap sesame makhluk dan terhadap dirinya sendiri. Kesemuanya itu adalah dalam rangka ibadah kepada Allah SWT memenuhi kewajiban manusia terhadap Khaliknya, yaitu mentauhidkan Allah dan beribadah kepada Allah SWT.

Sabtu, 22 Oktober 2011

Tata Cara Pergaulan

Tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai moral dan ajaran islam. Tata cara tersebut hendaknya dijadikan pedoman bagi remaja dalam bergaul dengan teman-temannya.
 
Tata Cara Pergaulan Remaja
Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara pergaulan remaja. Ajaran islam sebagai pedoman hidup umatnya, juga telah mengatur tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai agama. Tata cara itu meliputi :
a. Mengucapkan Salam
Ucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain sesama muslim, ucapan salam adalah do’a. Berarti dengan ucapan salam kita telah mendoakan teman tersebut.

b. Meminta Izin
Meminta izin di sini dalam artian kita tidak boleh meremehkan hak-hak atau milik teman apabila kita hendak menggunakan barang milik teman maka kita harus meminta izin terlebih dahulu

c. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda
Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih tua dan mengambil pelajaran dari hidup mereka. Selain itu, remaja juga harus menyayangi kepada adik yang lebih muda darinya, dan yang paling penting adalah memberikan tuntunan dan bimbingan kepada mereka ke jalan yang benar dan penuh kasih sayang.

d. Bersikap santun dan tidak sombong
Dalam bergaul, penekanan perilaku yang baik sangat ditekankan agar teman bisa merasa nyaman berteman dengan kita. Kemudian sikap dasar remaja yang biasanya ingin terlihat lebih dari temannya sungguh tidak diterapkan dalam islam bahkan sombong merupakan sifat tercela yang dibenci Allah.

e. Berbicara dengan perkataan yang sopan
Islam mengajarkan bahwa bila kita berkata, utamakanlah perkataan yang bermanfaat, dengan suara yang lembut, dengan gaya yang wajar .

f. Tidak boleh saling menghina
Menghina / mengumpat hukumnya dilarang dalam islam sehingga dalam pergaulan sebaiknya hindari saling menghina di antara teman.

g. Tak boleh saling membenci dan iri hati
Rasa iri akan berdampak dapat berkembang menjadi kebencian yang pada akhirnya mengakibatkan putusnya hubungan baik di antara teman. Iri hati merupakan penyakit hati yang membuat hati kita dapat merasakan ketenangan serta merupakan sifat tercela baik di hadapan Allah dan manusia.

h. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat
Masa remaja sebaiknya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat remaja harus membagi waktunya efisien mungkin, dengan cara membagi waktu menjadi 3 bagian yaitu : sepertiga untuk beribadah kepada Allah, sepertiga untuk dirinya dan sepertiga lagi untuk orang lain.

i. Mengajak untuk berbuat kebaikan
Orang yang memberi petunjuk kepada teman ke jalan yang benar akan mendapatkan pahala seperti teman yang melakukan kebaikan itu, dan ajakan untuk berbuat kebajikan merupakan suatu bentuk kasih sayang terhadap teman.